Yerusalem, mungkin sudah tidak asing
lagi ditelinga kalian. Sebuah kota di Palestina dan Israel yang menjadi kota
suci bagi tiga agama, yaitu islam, Kristen dan yahudi. Nama Yerusalem berasl
dari bahasa kananit yang artinya suci dan damai. Namun, perdamaian selalu jauh
dari kota ini. Bahkan, Yerusalem selalu menjadi pemicu perang berkepanjangan. Perang
salib, merupkan perang terlama dalam sejarah juga dipicu oleh kota ini. Pemicu
perang ini adalah gangguan yang dirasakan para peziarah Kristen Eropa ke
Yerusalem oleh Dinasti Saljuk. Selain itu salah satu pemicunya adalah
penghancuran sebuah gereja Jirat Suci (Holy spulcher/Kanisah Al-qiyamah) Oleh
seorang khalifah Dinasti Fathimiyah, Al-hakim.
Dalam
rantang tahun 1099-1187 M, Yerusalem berada ditangan Kristen Eropa. Mereka
menguasinya setelah berhasil pada perang salib pertama. Pada tahun 1187 M, Yerusalem
berhasil direbut oleh Shalahudi Al-ayyubi. Selama beberapa tahunn(1229-1244 M),
yerusalem diserahkan kepada pasukan salib. Sejak direbut kembali pada tahun
1244 M, Yerusalem berada didalam kekuasaan islam, sampai akhir perang dunia
pertama. Dinasti Turki Utsmani sebagai penguasa kota Yerusalem berad apada
pihak kalah perang. Karena itu Dinasti Tuki Utsmani terpaksa merelakan daerah
kekuasannya dibagi-bagi okleh sang pemenang, Inggris dan Perancis. Yerusalem
sendiri diberikan kepada Inggris, yang kemudian menyerahkanya kepada Zionis.
Zionis adalah organisasi Yahudi yang bercita-cita mengembalikan umat Yahudi ke
yerusalem yang mereka anggap sebagai tanah leluhur.
Sejak Negara
zionis Israel berdiri tahun 1947, konfilik tiada henti terjadi antara Israel disatu
pihak dan bangsa Arab dipihak lain. Puncakya adlah perang Arab-Israel yang
terjadi pada tahun 1973. Banyak usaha untuk mewujdkan perdamaian dilakukan,
tetapi kekerasan terus saja berlangsung. Sampai saat ini, usaha perdamaian dan
aksi kekerasan masih berjalan beriringan.
Comments
Post a Comment